Senin, 28 April 2014

Memahami Lirik Lagu Mawar Hitam milik Band Tipe-X

Dunia ini memang pedih. Pedih yang tak terperihkan. Seolah luka disiram air jeruk nipis. Sakit yang tak tertahankan. Dunia penuh luka, itu akan semakin menyakitkan ketika jalan hidup yang diambil tidak sejalan dengan perintah di atas tujuan penciptaan manusia. Berikut penggalan lirik lagu Mawar Hitam milik Tipe-X:

Luka itu memang terlalu berat untukmu
Terlalu keras untuk kau rasakan 
Tak seperti keinginan dan harapan
Yang selalu kau impikan, kau inginkan
Kau khayalkan dan kau bayangkan dulu 
Mestinya kau sadari itu
Bukan penyesalan yang ada di hati
Saat kau yakinkan diri tuk pergi
Coba hadapi semua ini.. sendiri

Manusia mempunyai ego diri. Ego diri itu bisa saja sangat tinggi sehingga merasa lebih baik pergi dan menentukan nasib sendiri dan seorang diri dari pada kembali menahan rasa malu hati. Lirik lagu Mawar Hitam ini menggambarkan ketinggian ego seorang manusia yang menjalani hidup di jalan yang tak dihendaki bahkan oleh yang menjalaninya sendiri sekali pun.

Ego manusia itu kadang membuat manusia merasa mampu melakukan dan memecahkan masalah hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Kalau bisa merendahkan hati sedikit saja dan membiarkan orang lain mengusap sedikit demi sedikit luka yang ada di hatinya, mungkin kehidupan tak akan terlalu perih karena beban itu terbagi kepada sesama manusia.

Namun, ternyata dalam lagu Mawar Hitam ini, si wanita memilih memendam derita dan menumpahkan egonya agar dia telihat tegar walau berada dalam kubangan tanah tak halal.


Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan 
Kaupun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias malam

Kau mawar hitam harummu kepedihan 
Kau arungi waktu di setiap pelukan
 
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan 
Meratapi diri bukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan.. memang selalu menakutkan 
Tapi itu kenyataan...


Siapa pun yang berada pada alur yang salah pasti merasakan penyesalan. Walau rasa sesal coba ditutupi dengan apa pun, rasa itu tak akan mampu dihalau. Nurani manusia itu suci dan senang dengan kesucian.

Manakala makanan dan minuman yang tak suci dimasukan ke dalam tubuh sebagai pembangun jiwa, nurani akan memberontak sehingga rasa sesal kembali hadir sebagai dobrakan agar jiwa kembali kepada jalan yang benar. Mawar Hitam yang dikisahkan dalam lirik lagu ini bagaikan seserang yang merasa apa yang telah dilakukannya selama ini telah menodai nuraninya.

Dia ingin kembali ke pelukan surgawi yang menenangkan. Tetapi mungkin jalan menuju embusan surgawi yang sesungguhnya itu belum juga ditemukan celahnya.

Ada banyak mantan pelacur yang sempat melacurkan diri yang akhirnya tak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain, dia kembali ke kodratnya. Dia hampiri dinding-dinding halal rumah Tuhan. Dia sembuhkan tubuh letihnya di atas hamparan sajadah. Dia alirkan air mata penyesalan. Dia heningkan sejenak hidupnya yang kelam bagai Mawar Hitam yang tak pernah dilirik oleh orang-orang yang tahu makna yang sebenarnya.

Dia rela dicaci maki, dia rela di teriaki, dia rela tak diperdulikan oleh siapa pun. Tapi dia yakin bahwa Tuhannya tak akan membiarkan dia dan hatinya sendiri dalam meyusuri kesunyian hidup tanpa diberi tetesan embun penyejuk jiwa. Pasti ada hati yang peduli dan mau menemani atau paling tidak medengarkan keluh kesah jiwa yang sempat tersesat.

Kau mawar hitam harummu kepedihan 
Kau arungi waktu, di setiap pelukan
Jangan menangis... 
Meski kau sesali...
Singkirkan semua bila tak kau inginkan


Mawar Hitam itu memang ingin kembali. Dia meluncurkan warna hitam dalam setiap kelopaknya. Dia tidak akan tahu sampai kapan warna hitam itu akan berganti. Yang dia tahu adalah bahwa saat ini hatinya tak lagi mampu melangkah ke tempat yang telah membuatnya menjadi Mawar Hitam lambang kepedihan. Mawar Hitam yang menjadi penghias malam. Dia benar-benar ingin menyingkirkan semua tawa semu dan bahagia maya yang sempat direguknya  

3 komentar: